Demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahaan yang dipegang oleh rakyat, demos dan kratos artinya pemerintahan
untuk rakyat. Demokrasi pada dasarnya akan memberikan suatu kesempatan pada
masyarakat untuk menjadi penguasa tentunya melalui kendaraan partai politik,
dengan adanya partai siapun orangnya, agamanya, suku dan ras bisa menjadi
penguasa, namun dibalik itu semua kadangkala didalam partai seringkali ada
intervensi berlebih terhadap kader, kadangpula kader yang idealis dapat berubah
menjadi pragmatis karena penyesuaian dengan kondisi kebutuhan partai. Ada yang
mulai merasa cemas bahkan mulai meragukan makna dari proses demokratisasi yang
mulai bergulir tahun 1997. Mungkin ini berlaku bagi orang yang melihat
kehidupan yang telah dianggap demokratis ini, ternyata rakyat tidak merasa
mendapat apa- apa.
Kalau bangsa ini dapat menjalankan
sistem demokrasi yang seutuhnya, mata dunia akan tertuju kepada Indonesia.
Disatu sisi, ada yang berharap banyak akan keberhasilan proses demokratisasi di
negeri ini. Barangkali proses ini akan menjadi “mercu suar”. Terutama bagi
negara- negara yang setelah sekian lama terkungkung dalam kedaulatan penguasa.
Indonesia harus mampu memberikan contoh kepada negara- negara lain dengan
sistem demokrasinya, karena Indonesia adalah negara yang kuat dan bermartabat
dimata dunia, buktinya Indonesia dapat bebas dari segala bentuk represi Belanda
dan Jepang.
Pada zaman sekarang ini sistem
demokrasi yang seutuhnya mulai terkikis oleh tindakan- tindakan kotor, apalagi
pada saat momen pemilu, sedikit sekali masyarakat yang benar- benar memilih
karena kualitas calon yang bagus, kebanyakan masyarakat khususnya di pedesaan memilih
karena uang yang diberikan oleh timses calon, manipulasi suara, kemudian karena
hubungan kekerabatan atau pertemanan dengan calon, kultur seperti inilah yang
harus dirubah karena kultur yang seperti ini yang akan mencedrai demokrasi dan
menjadikan negeri ini bobrok karena dipimpin oleh orang yang tidak berkualitas
dibidangnya. Bukan hubungan pertemanan secara emosional yang dikedepankan
tetapi secara intelektual. Money politik harus dihilangkan kalau tidak
masyarakat akan selalu ketergantungan kepada uang untuk menentukan pemimpin,
kalau tidak ada uang tidak akan mengeluarkan hak suaranya. Apalagi pada saat ini momen pemilihan capres
dan cawapres, pasti akan banyak sekali money politic (politik uang ), Panwaslu
harus lebih jeli dan tegas menghadapi permasalahan ini, politik uang akan marak
sekali di daerah pedesaan dan ini adalah tugas dari panwaslu khususnya, dan
umumnya masyarakat, jangan sampai kata- kata plato terjadi “ bahwa demokrasi
hanya akan menciptakan orang- orang yang bodoh”. Saya rasa masyarakat Indonesia
umumnya dan khususnya masyarakat karawang adalah orang- orang yang cerdas dalam
menentukan pemimpin Indonesia lima tahun kedepan. Mudah- mudahan Indonesian
menjadi Negara Baldatun toyyibatun waa robbun Ghoffur.
Post A Comment: